Diagnosis Hasil Asesment Kompetensi Madrasah Indonesia Untuk Meningkatkan Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah
Main Article Content
Abstract
Dengan meniadakan Ujian Nasional (UN), pemerintah melalui Kementrian Agama memulai era baru dalam pendidikan dengan meluncurkan program yang disebut Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI). Soal-soal Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) adalah HOTS yang bersifat kontekstual dan mengukur kemampuan pemecahan masalah dan berpikir kritis, serta kemampuan untuk menghasilkan daya analisis berdasarkan informasi—bukan hanya menghapal atau mengingat materi. Maka dari itu, untuk mengetahui lebih dalam terkait pelaksanaan AKMI dan tindak lanjut hasil Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI), peneliti melakukan penelitian tentang pelaksanaan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) dan tindak lanjut hasil diagnosis Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) di MI Islamiyah Kebondalem 01 Gringsing Batang. Rumusan masalah penelitian ini adalah 1) Bagaimana pelaksanaan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) di MI Islamiyah Kebondalem 01 Gringsing Batang? 2) Apa saja faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan AKMI di MI Islamiyah Kebondalem 01 Gringsing Batang? 3) Bagaimana hasil diagnosis hasil AKMI dan tindak lanjut hasil AKMI di MI Islamiyah Kebondalem 01 Gringsing Batang? Metode penelitian yang penulis lakukan yaitu dengan menggunakan metode penelitian tindakan (action research). Dengan mengembangkan empat komponen pokok, yaitu: (a) Perencanaan atau planning, (b) Tindakan atau acting, (c) Pengamatan atau observing, (d) Refleksi atau reflection. Berdasarkan dokumen laporan hasil diagnosis siswa Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI), madrasah sudah mencapai kategori cakap. Beberapa kegiatan tidak lanjut diterapkan untuk meningkatkan literasi siswa madrasah.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.